Penulis: Dee (Dewi Lestari)
Seri: Supernova #1
Penerbit: Bentang Pustaka, Maret 2012
Tebal: 322 halaman
ISBN: 978 – 602 – 8811 – 72 – 9
Rating: 4/5
Menunaikan ikrar mereka
untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan Reuben mulai menulis roman yang
diberi judul Kesatria,
Putri, dan Bintang Jatuh.
Pararel dengan itu,
dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin antara Ferre dan
Rana. Hubungan cinta mereka merepresentasikan dinamika yang terjadi antara
tokoh Kesatria dan Putri dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang
Jatuh, dihadirkan oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki
profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas.
Tanpa ada yang bisa
mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang
akhirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre-Rana-Diva dengan kisah fiksi
karya Dimas-Reuben dalam satu dimensi kehidupan yang sama.
***
Dhimas dan Ruben adalah dua orang
mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Amerika. Dhimas kuliah di Goerge
Washinton University sedangkan Ruben di John Hopkins Medical School. Mereka
bertemu dalam suatu pesta yang meriah, yang diadakan oleh perkumpulan mahasiswa
yang bersekolah di Amrik. Pertemuan mereka dimulai dengan slaing menyudutkan
satu sama lain. Bagimana tidak, Dhimas berasal dari kalangan The have,
sedangkan Ruben, mahasiswa beasiswa. Tidak biasanya kedua kelompok mahasiswa
itu dapat berbaur. Tetapi setelah Ruben mencoba serotonin, mereka menjadi akrab
dan membicarakan banyak hal, bahkan Ruben tahu bahwa Dimas adalah seorang gay,
dan dia pun mengaku terang-terangan bahwa dia juga seorang gay. Maka, jadilah
mereka sepasang kekasih.
Sepuluh tahun telah berlalu, namun walaupun
mereka sepasang kekasih tapi mereka tidak pernah tinggal satu rumah atau pun satu
apartement. Setelah annyversary mereka
yang ke-10, mereka mulai merealisasikan ikrar yang pernah mereka ucapkan saat
pertama kali bertemu. Mereka akan menghasilkan satu masterpiece. Dan akhirnya proses pembutaan karya masterpiece mereka pun dimulai.
Dimas
dan Reuben memutuskan akan membuat sebuah fiksi, dimana mereka menciptakan
tokoh Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Sosok Kesatria digambarkan sebagai
sosok pria tampan, matang, kaya, dan seorang managing director. Sedangkan sosok Putri digambarkan
sebagai seorang wanita karir cantik, anggun, dengan pekerjaan yang mapan.
Sementara sosok Bintang Jatuh, digambarkan sebagai sosok yang diharapkan oleh
banyak orang, datang tiba-tiba. Dimas dan Reuben selalu menyusun cerita demi
cerita melalui diskusi terlebih dahulu. Namun tanpa mereka sadari, ada
sosok-sosok manusia di luar sana yang jalan hidupnya sama seperti jalan cerita
yang dituangkan Dimas dalam tulisannya. Ferre-Rana-Diva.
Cinta tidak
membebaskan. Konsep itu memang utopis. Cinta itu tirani. Ia membelenggu.
Menggiringnya ke
lorong panjang pengorbanan.
Ferre
adalah seorang bujangan yang memiliki posisi penting di kantornya. Banyak
majalah yang ingin mewawancarainya namun itu sangat sulit. Sedangkan Rana,
seorang jurnalis yang beruntung bisa mewawancarai Ferre. Ternyata kontak antara
Ferre dan Rana tidak hanya sampai wawancara selesai, nemun mereka terus berhubungan.
Padahal Rana sudah memiliki suami, Arwin, seorang pria yang sangat baik. Rana
tidak tahu bahwa Arwin tidak benar-benar “buta” melihat gelagat istrinya,
karena sebenarnya Arwin tahu tentang hubungan Rana dan Ferre. Sosok ketiga
adalah Diva, seorang model cantik, dan luar biasa pintar namun ia juga seorang
pelacur kelas atas. Tanpa mereka sadari, masih ada sosok Supernova yang
mengaitkan mereka satu sama lain.
Semua perjalanan hidup
adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan, Puteri. Darah adalah darah. Dan tangis
adalah tangis. Tidak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.
- Ferre
Siapa yang tak kenal Dee? Siapa yang
tak tahu Supernova? Saya rasa tidak ada, atau ada yang familiar dengan
keduanya? Yup, yup, yup! Supernova karya Dee ini sangat fenomenal! Bagaimana tidak,
Mbak Dee memasukkan sains kedalam novel miliknya. Memadupadankan keduanya sedemikian
rupa sehingga membentuk satu kesatuan yang unik. Walaupun saat membacanya njelimet dengan istilah-istilah, teori-teori
sains bahkan fisika kuantum. Tapi di
situlah titik yang menyenangkan :D Pusing memang dengan istilah-istilah sains,
tapi Mbak Dee juga membuat foot note
untuk memudahkan pembaca memahaminya.
Banyak hal yang diangkat dalam novel
ini, dan saya sangat suka cara Mbak Dee menggambarkannya. Bagaimana cara Mbak
Dee menggambarkan hal-hal seperti perselingkuhan dengan apik, tanpa membuat
kita langsung men-judge itu benar
atau salah. Bahwa itu adalah terkait hati, keadaan, seseorang, situasi, dan
waktu.
Aaaaa tokoh-tokoh dalam novel ini
membuat saya jatuh hati!!! #kelabakan Tokoh-tokoh Mbak Dee memang selalu mampu
mencuri hati saya. Saya menyukai sosok Diva, tentang kepintarannya dan beberapa
pemikiran-pemikirannya yang saya setuju dengannya. Namun mengenai dirinya yang
juga seorang pelacur kelas atas, saya sangat menyayangkannya. Ah, sudahlah.
Saya tidak mampu berkomentar
apa-apalagi. Karena apa? Karena saya menyukai novel ini dan terkesima
dengannya. Tentang kepiawaian Mbak Dee yang mampu meramu sains dan fiksi dalam
satu adonan #plak dan tentu saja dengan gaya tulisan Mbak Dee yang khas :)
Entah ini fiksi yang bermuatan sains,
atau sebenarnya sains yang ditumpangi fiksi. Entahlah. Yang pasti ini
mengagumkan. Sekian.
Ah, ya… novel ini sudah difilmkan dan
sebentar lagi tayang di bioskop, dan saya berdebar-debar menunggu filmnya nanti
akan seperti apa.
4 bintang!!!
No comments:
Post a Comment