Penulis: Ahmad Yanuana Samantho
Penerbit: Ufuk Publishing House, April 2015
Tebal: 387 halaman
ISBN: 978-602-0900-34-6
Rating: 2/5
Penerbit: Ufuk Publishing House, April 2015
Tebal: 387 halaman
ISBN: 978-602-0900-34-6
Rating: 2/5
Kedekatan banyak negara Arab kepada Zionis, pasti Anda sudah tahu. Tapi,
tahukah Anda jika banyak pemimpin Arab ang sudah bersumpah setia kepada
Illuminati? Tujuan mereka adalah SEGERA menciptakan kerusuhan besar-besaran di
muka bumi, agar PEMERINTAHAN SATU DUNIA mengambil-alih kontrolnya. Ironisnya,
sahabat Nabi (Ali bin Abi Thalib ra) ternyata sudah ‘meramalkan’ gerakan
radikal, brutal, dan tanpa toleransi yang disebut ISIS. Inilah momok menakutkan
akhir zaman. Seperti apakah ramalannya?
Buku ini menjelaskan secara filosofi antara ISIS dan pengaruh Illuminati
di dalamnya. Termasuk, mendudukkan persoalan bahwa ISIS bukan bagian dari umat
Islam dan al-Baghdady (Pemimpin ISIS), serta bukan keturunan Rasulullah saw.
Siap kah Anda membaca kenyataan dalam
buku ini yang akan membuat Anda menelan pahit air liur?
Ahmad Y. Samantho menuliskan kepada Anda pengetahuan yang mungkin tidak
banyak orang yang mau mengungkapkan.
***
Pada bagian awal buku ini dibahas mengenai ISIS dan
Illuminati. Dimana dijelaskan bahwa kemunculan ISIS di Timur Tengah bukanlah
sebuah kebetulan. Mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat,
Edward Snowden, menyatakan jika Islamic
State of Irak and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan intelijen dari
tiga negara. Snoweden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS, dan
Mossad Israel bekerja sama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang
disebut dengan ISIS. Lalu membahas mengenai Abu Bakar Al Baghdadi yang
merupakan pemimpin ISIS. Dalam buku ini dikatakan bahwa Abu Bakar Al Baghdadi
telah dilatih oleh Barat.
ISIS yang
diketahui masyarakat merupakan akronim dari Islamic
State of Irak and Syria, padahal itu lebih sebagai pengakuan atas
simbol-simbol Illuminati. Dimana nama ISIS merupakan nama dewi dalam agama
Mesir Kuno. Selain membahas mengenai dewi Isis, penulis juga membahas mengenai
Freemason dan Okultisme.
Setelah membahas mengenai ISIS, dewi Isis, Freemason
serta Okultisme di bagian awal. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembahasan
mengenai penggunaan simbol mata satu di Saudi Arabia, asal mula penggunaan
simbol bulan sabit dan bintang dalam islam. Selain itu juga membahas mengenai
Wahabi.
***
Seperti yang tertera jelas pada
judul dalam cover buku ini: ISIS & Illumintai. Saat ini siapa yang tidak
mengenal ISIS yang muncul di Timur Tengah dengan segala perbuataan mereka? saya
rasa setiap orang pasti tahu nama ISIS.
Awalnya saya tertarik dengan buku
ini. Namun, ada beberapa hal yang penting dan tidak dapat saya tinggalkan
hingga akhirnya buku ini sempat tertunda untuk saya baca. Lalu saat saya
membaca buku ini, muncul satu hal: Saya
memerlukan tenaga ekstra untuk membacanya hingga akhir.
Buku ini memang dijelaskan mengenai
ISIS, mengenai Abu Bakar Al Baghdadi yang merupakan pemimpin ISIS, kaitan nama
ISIS dengan Dewi Isis yang erat kaitannya dalam Okultisme, membahas mengenai Freemason,
juga membahas wahabi. Pada awal bagian buku ini memang membahas mengenai ISIS,
namun halaman demi halaman selanjutnya yang saya baca, buku ini malah lebih
banyak membahas mengenai wahabi. Selain itu, dalam buku ini juga membahas
penggunaan bulan sabit dan bintang dalam Islam, yang menurut saya hal ini tidak
perlu dipermasalahkan karena toh kita tidak menyembah pada lambang tersebut.
Selama membaca buku ini saya sering
mengernyit bingung. Saya sedikit terganggu dengan penulisannya. Terdapat typo, juga
beberapa kalimat rancu. Selain itu terdapat hal yang ditulis secara berulang
kali, sehingga saya merasa ada hal yang dibahasa hanya itu itu saja. Saya juga
merasa jika tulisan dalam buku ini memang ada yang diambil dari postingan di
blog/web sang penulisnya sendiri, karena saya juga menemukan kata “post” di
beberapa bagian. Hal ini juga ditambah dengan penulis mencantumkan
komentar-komentar yang ada di blog/web miliknya.
Ada satu bagian yang membuat kening
saya benar-benar mengernyit bingung dan membuat saya kehilangan mood untuk lanjut membaca, yaitu saat
saya membaca bagian:
… Dalam kitab hadits “Shahih” tulisan
Bukhari yang dianggap kitab paling afdhol oleh sebagian besar umat Islam disebutkan, suatu hari Rosulullah
berkata pada orang-orang sambil menunjuk rumah Aishah (istri Rosulullah): “Di
sinilah sumber fitnah, tempat munculnya “tanduk setan”” -- hlm.145
Padahal pada halaman sebelumnya, dikatakan bahwa:
Kedua, di hadits lain disebut bahwa Nadj yang dimaksud di
sebalah timur Madinah. Jelas itu Nadj di dekat Riyadh karena posisinya pas di
timur. Sedang Irak posisi di peta agak disebelah utara:
Hadist riwayat Ibnu Umar ra.:
“Bahwa ia mendengar Rasulullah saw.
Bersabda smabil menghadap kea rah timur: “ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan
terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu
tempat muncul tanduk setan.” (Shahih
Muslim No.5167) – hlm. 99
Setelah saya
kembali mood untuk membaca, saya kembali melanjutkannya… tetapi saya kembali
merasa bahwa ada beberapa pembahasan yang hanya diulang-ulang saja dan. Saya
merasa bahwa isi buku ini tidak fokus. Selain itu banyak sumber yang diambil
dari internet.
Maaf jika saya
melakukan keliruan dalam me-review, tapi saya
memang tidak menemukan fokus yang sebenarnya dalam buku ini. Dimana buku ini
malah seperti berfokus membahas mengenai wahabi.
2/5 bintang
No comments:
Post a Comment