Penulis:
Eoin Colfer
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan pertama, Mei 2012
Tebal: 416 hlm
ISBN: 978-979-22-8371-6
Rating: 3/5
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan pertama, Mei 2012
Tebal: 416 hlm
ISBN: 978-979-22-8371-6
Rating: 3/5
Blurb
Artemis Fowl akhirna bertemu lawan seimbang.
Ada remaja genius lain yang menemukan fakta bahwa
peri memang ada dan bertekad menangkapnya. Dan bukan sembarang peri. Gadis itu
bermaksud menangkap demon–spesies yang paling membenci manusia.
Hanya mantra waktu kuno yang memisahkan demon dengan
manusia–dan Artemis haeus mencegah mantra itu runtuh. Jika dia gagal, kelompok
makhluk haus darah itu akan berusaha kembali melaksanakan misi mereka:
menghapus manusia dari muka bumi.
Hanya boleh ada satu pemenang–dan kali ini mungkin
saja bukan Artemis Fowl orangnya.
***
Artemis
Fowl, anak genius yang mampu membuat dunia bawah kalang kabut dibuatnya. Namun,
apa yang akan terjadi jika dua orang anak genius dipertemukan dan saling bersaing? Akhirnya
Artemis menemukan lawan yang seimbang, Minerva Paradizo, seorang gadis Perancis
ber-IQ tinggi. Pertemuan mereka ibarat bencana bagi Kaum, karena ternyata
Minerva mengetahui eksistensi peri dan dia ingin menangkap salah satu
spesiesnya: Demon.
Demon
terpisah setelah perang besar di Traille yang membuat mereka menghilang di bumi
dan disegel di sebuah pulau bernama Hybrass oleh para warlock demon. Hingga suatu waktu, kemunculan demon mempertemukan
dua anak genius itu.
Perhitungan
Artemis tidak pernah meleset, dan itu membuatnya melakukan perjalanan ke
Barcelona bersama Butler, ke tempat yang diduga menjadi tempat kemunculan
demon. Akhirnya demon itu muncul lalu membawa Artemis mengarungi ruang dan
waktu dan kembali ke masa lalu. Artemis bahkan bertemu dengan sosok Gaudi,
arsitek yang membangun Casa Mila. Artemis tidak akan pernah kembali ke bumi
seandainya saat Artemis menghilang Butler tidak menahan bahunya. Gelang perak
yang di tangan Butler, menjadi jangkar bagi Artemis untuk kembali ke bumi.
Seakan
tidak mengenal kata takut, Artemis melanjutkan pengejarannya hingga akhirnya ia
datang ke Teater Massimo Bellini, Sisilia. Di sana Artemis bertemu lagi dengan
seorang gadis Perancis jenius bernama Minerva Paradizo–gadis yang ia lihat
keberadaannya tak jauh dari tempat kemunculan demon di Barcelon –dan akhirnya
di depan mata Artemis Fowl, Minerva lah yang berhasil menangkap demon itu. Hal
ini tidak akan menjadi bencana kalau saja Minerva tidak menangkap demon
itu–spesies peri yang haus darah dan membenci manusia–serta berniat untuk
menjadikannya bahan presentasi untuk memenuhi ambisinya: meraih nobel.
Demon
yang diculik Minerva bernama No. 1 dan jauh lebih beradab jika dibandingkan
dengan demon yang dulu pernah ditemui Minerva. Sedangkan di dunia bawah, Kapten
Holly Short dan Foaly, yang sekarang tergabung dalam organisasi rahasia LEP,
harus kembali bekerja sama dengan Artemis Fowl untuk menyelamatkan Hybras
karena mantra waktu yang menopang Hybras melemah dan akan hancur. Dan langkah
awal yang dilakukan Artemis dan teman-temannya, juga Mulch Diggums ialah
menembus kediaman Paradizo yang dijaga ketat dan merebut No.1 dari tangan
Minerva.
No.1
berhasil diselamatkan oleh Artemis dan teman-temannya. Namun, seolah tak cukup
dengan kegilaan yang dihadapi Artemis, kini Billy Kong–anak buah sewaan
Paradizo–menculik Minerva dan meminta untuk ditukar dengan demon. Artemis
memutar otak, ia harus berpikir cepat dan tepat untuk menyelamatkan Hybras juga
Minerva. Hingga akhirnya rencana yang penuh resiko dan hampir mustahil pun
dilakukan.
***
Artemis
Fowl. Si genius yang menarik. Entah kenapa saya senang dengan percakapan yang
ada dalam buku ini, percakapan yang cerdas dan membuat saya tak berhenti
terkekeh. Apalagi saat percakapan Artemis dan Foaly :D
Ada
tiga bagian yang paling saya sukai:
·
pertama, saat Artemis mampi memberikan
sugesti kepada Billy Kong melalui kata-katanya tanpa pria Taiwan itu sadari.
Karena sugesti ini pula Artemis mampu menentukan tempat transaksi penukaran
antara Minerva yang diculik dengan No.1–rencana gila yang penuh resiko yang
disusun Artemis.
·
Kedua, sikap Artemis yang melakukan
penyelamatan untuk Holly setelah gadis itu ‘dibunuh’ oleh Abbot saat mereka ke
Hybrass. ((Kalian akan paham maksud saya setelah membaca novel ini J bagian ini sungguh menguras emosi))
·
Ketiga, tentu saja hubungan Artemis dan
Butler J Aaaaa saya suka hubungan antara
mereka berdua. Apalagi dibagian terakhir, saat Butler kembali bertemu dengan
Artemis :’)
·
Keempat, tentang Holly. Saya menyukai
karakter Holly, apalagi interaksinya dengan Artemis saat di Hybras :’
Tapi saya hanya memberikan 3 bintang
untuk novel ini, kenapa? Karena saya terganggu sdengan typo-nya ._.
No comments:
Post a Comment