Pages

Monday, July 14, 2014

[Book Review #2] Blind Date


 Penulis: aliaZalea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan keempat, April 2013
Tebal: 272 halaman
ISBN: 978–979–22-5889-9
Rating: 4/5

Sinopsis:
“Anda ingin pasangan date Anda tingginya antara 165 hingga 180 sentimeter?”
“Betul,”
“Untuk umur, Anda memilih antara 26 hhingga 40. Betul?”
“Ya,”
“Anda terbuka dipasangkan dengan laki-laki dari berbagai ras?”
Aku tertawa mengiyakan.
“Anda mengharuskan pasangan date Anda single dan unattached. Apakah anda bersedia dating dengan laki-laki yang statusnya baru ‘pisah’ dengan istri mereka?”
“Nggak. Saya ingin laki-laki single, se-single-single-nya.”

Rencana hidup Titania Larasati buyar setelah menemukan Brandon, pacarnya selama tiga tahun, berselingkuh dengan sekretarisnya. Dalam usaha untuk melupakan kejadian itu dan kata-kata yang diucapkan oleh Brandon bahwa dialah satu-satunya laki-laki yang akan pernah menginginkannya, Titania rela mengeluarkan dua ribu dolar untuk memperoleh jasa blind date professional, yang menjanjikan sebuah pernikahan dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Dengan bantuan adiknya yang suka sok tahu dan agen blind date yang pantang menyerah, Titania bertekad membuktikan bahwa Brandon salah. 

*** 

Titania Larasati, wanita berumur 27 tahun yang kini tinggal di Winston-Salem itu telah mendaftarkan dirinya pada MyBlindDate, agen blind date yang direkomendasikan oleh Didi–adiknya–dan pernah dibahas di salah satu episode acara Oprah Winfrey.

Sebagai wanita yang lahir dan dibesarkan di Indonesia, Titania sangat memegang teguh adat ketimurannya, terutama tentang virginity. Sebelum mendaftar pada agen blind date, Titania sudah berpacaran dengan Brandon selama tiga tahun.
Namun laki-laki itu berselingkuh dengan sekretarisnya, dan Titania memergoki mereka sedang ML di ruang kerja Brandon. Pada kenyataannya, Brandon tidak tahan untuk tidak mendapatkan seks dan itu sangat bertentangan dengan prinsip yang dipegang oleh Titania. Ia langsung memutuskan Brandon, membuat laki-laki itu berteriak-teriak bahwa tidak akan ada laki-laki yang mau dengannya.


Untuk membuktikan bahwa ucapan Brandon itu salah, Titania pun mulai sibuk menghabiskan waktu luangnya dengan rencana date-nya yang telah diatur oleh agen MBD. Titania bertemu dengan banyak laki-laki, dari berbagai ras, berbagai profesi, dan beragam sifat mereka yang dikenalkan oleh agen blind date-nya. Namun setelah sekian lama, ia pun belum mengatakan ‘HOT’, tepat sasaran, mengenai salah satu laki-laki pun pada agen MBD.

Ada beberapa orang yang termasuk dalam kategori ‘WARM’, cukup mendekati sasaran, tapi kategori itu langsung menjadi kategori ‘COLD’, meleset jauh dari sasaran, karena Titania selalu membandingkan mereka dengan sosok Reilley, laki-laki yang sering menolongnya.

Akhirnya Titania pun menemukan laki-laki dengan karegori very ‘HOT’, tepat sasaran, yang dikenalkan padanya oleh MBD. Tapi Titania mendadak bodoh karena ucapan Brandon, dan Didi rasa jika kakaknya itu selalu mendadak bodoh karena ucapan laki-laki berengsek itu.

***

Akhirnyaaa saya dapat buku ini juga!! :D setelah sekian lama mupeng sama buku Blind Date punya teman saya, tapi karena jarak yang memisahkan jadi ngga bisa pinjam L Oke, abaikan.

Cover bukunya simple, tapi tetap catchy. Alur yang digunakan disini adalah alur maju dan semua kejadian terjadi secara runtun. Pendeskripsian latar tempat di jelaskan secara detail. Tapi entah kenapa saya kurang bisa membayangkan tempat itu dengan sepenuhnya, atau mungkin karena saya kurang berimajenasi.

Saya sangat menyukai bagaimana aliaZalea menggambarkan suasana saat Titania dan Didi bergabung bersama keluarga Reilley untuk makan di sebuah restoran. Suasana yang dibangun terasa hangat. Selain itu, saya suka interaksi antara Titania dan Reilley, mereka terasa…

Siapa yang nggak suka kalau punya bahasa rahasia yang dipakai buat ngomongin orang lain? Saya yakin pasti nggak ada hehe :p begitu juga dengan Titania dan Didi. Reilley  pernah meminta mereka buat diajarin bahasa Indonesia, dan langsung ditolak mentah-mentah oleh mereka. Ya iyalah! kan yang jadi bahan untuk rumpi antara adik-kakak di telpon itu ya Reilley hahaha :D

Selain Titania, saya juga dibuat tercengang oleh Didi. Saya pikir terkadang peran kakak-adik diantara mereka itu tertukar, dimana Didi yang selalu membantu mengarahkan Titania saat kakaknya itu sedang menemui jalan buntu. Didi juga yang malah terlihat menggebu-gebu soal laki-laki dari agen MBD yang berkategori ‘HOT’ itu. Pokoknya diantara mereka hubungan kakak-adik yang menyenangkan.
Untuk keseluruhan saya suka dengan bukunya. 4 bintang untuk Reilley yang bikin melting!!


Diikutkan dalam:
- IRRC 2014
- Young Adult RC 2014

No comments:

Post a Comment