Pages

Monday, July 14, 2014

[Book Review #6] Resep Cherry


Penulis: Primadonna Angela
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan pertama, Agustus 2008
Tebal: 272 halaman
ISBN-13: 978-979-22-3964-5
Rating: 4/5

Sinopsis:
Jadi Cinnamon Cherry tidaklah mudah. Di rumah hidupnya tak tenang. Ada Lavender Rosemary yang lebih cerdas, cantik, dan disayangi. Menangani pelanggan di bakerinya dia tak becus. Bukannya beramah-tamah, dia malah ingin menggetok calon pembeli yang bawel. Menjadi sahabat yang baik? Kenapa sepertinya susah sekali? Mencari pasangan serasi? Cherry pusing karena jatuh cinta pada seorang ayah beranak satu. 

Dulu, seribet apapun hidupny, Cherry masih bisa membaginya dengan Eva. Sayangnya sejak memiliki pacar, Eva berangsur menjauhi Cherry. Saat melihat lebam di tubuh Eva, apa Cherry masih bisa tinggal diam? Dan apa Cherry akan mengorbankan cita-cita serta masa depannya, saat Kenichi Kobayashi melamarnya?
***


Dapur merupakan tempat yang menyenangkan bagi Cherry. Menghabiskan waktu dengan memasak memberikan kesenangan tersendiri untuknya. Walaupun Cherry masih duduk di bangku SMA, tapi ia sudah memiliki toko kue sendiri. Mungkin tak aneh melihat kemampuannya dalam memasak dan berbisnis, mengingat kedua orangtuanya memiliki restokafe. Namun, Cherry berbeda dengan Lavie–adiknya– yang sudah tertarik pada hal masak-memasak padahal umurnya baru hampir dua tahun, sedangkan Cherry mulai tertarik pada urusan masak-memasak baru dua tahun terakhir ini. Tapi itu pun alasannya tidak murni.

Cherry yang waktu itu masih sangat awam mengenai masak-memasak malah nekat ikut tantangan memasak yang di siarkan di TV. Sebenarnya Cherry sudah tahu ia akan kalah, mengingat jika orang yang akan dihadapinya bukan orang sembarangan. Tapi atas cintanya pada Basil, ia rela mengikuti acara tersebut. Tapi ternyata Basil itu cowok brengsek yang mendekatinya hanya untuk mencuri resep keluarganya. Tentu saja Cherry sakit hati, ia sudah mempermalukan dirinya sendiri saat mengikuti acara TV tersebut. Tapi dengan begitu, Cherry menyadari perasaan menyenangkan saat ia memasak.

Memiliki adik batita yang sudah mahir berbicara itu membuatnya merasa antara bangga dan jengkel. Bangga karena adiknya itu mungkin nanti akan menjadi chef handal seperti orangtua mereka, dan jengkel karena terkadang ucapan Lavie membuatnya emosi padahal umurnya baru hampir dua tahun. Selain itu terbesit rasa iri pada Lavie karena orangtua mereka lebih menyayangi Lavie. Hubungannya dengan Eva sahabatnya memburuk setelah Eva berpacaran dengan Aidan yang menyuruhnya menjauhi Cherry. Bahkan Cherry pun tidak memiliki kekasih. Oh… betapa kacaunya hidup Cherry, kecuali memasak.

Keadaan semakin memburuk saat ia menyukai ayah Kaz.  Namanya Kenichi Kobayashi, ayah dari Kaz, teman Lavie yang sudah dianggap seperti keluarga. Tapi pertemuan pertama mereka berkesan sangat buruk, semuanya berubah saat Kenichi menolong Cherry dari serangan Aidan yang membabibuta. Setelah itu Kenichi membanjirinya dengan hal-hal manis setiap malam dan pagi hari.

Belum habis rasa stress Cherry mengingat kegilaannya menyukai pria beranak satu, tapi rasa sukanya pada Kenichi semakin besar. Hatinya remuk bagai dipukul godam karena Kenichi hanya menganggapnya babysitter di hadapan tante Jelita! Bahkan sebenarnya Kaz tidak suka pada tante Jelita yang dekat dengan ayahnya.

Hati Cherry bergejolak, tapi dia tidak dengan mudah meredakannya walaupun ia masih menyukai Kenichi. Tanpa pernah diduga oleh Cherry, Kenichi melamarnya. Cherry tak menyangka jika Kenichi Kobayashi, chef terkenal di kancah dunia internasional, telah melamarnya. Di tengah kebingungannya, dia meninggalkan Kenichi untuk ke toilet, tapi saat ia kembali… Cherry melihat jika tante Jelita sudah ada di pelukan pria itu. Tapi bukan Kenichi namanya jika ia tidak mempertahankan Cherry, walaupun pria itu membutuhkan waktu beberapa lama sebelum bertindak.
Kau takkan bisa kemana-mana, Cherry. Kau ditakdirkan untukku.
Saat memilih-milih buku di rak untuk saya review lebih dulu, saya malah menemukan buku ini.
Bisa dibilang ini salah satu buku favorit saya saat SMA, dan syukurnya masih ada sampai sekarang :) 
Saya sangat tertarik dengan ide-ide cerita yang menyangkut dunia masak memasak. Selain itu saya juga suka dengan covernya, terlihat sangat manis hingga saya menebak isinya pasti tidak akan kalah manis dari sampulnya. Tapi menurut saya, kata yang menggambarkan buku ini adalah bittersweet!

Melihat interaksi antara Cherry dengan Lavie selalu membuat saya terkekeh, apalagi saat Kaz mulai sering bersama kakak-adik tersebut. Saat membeli buku ini saya penasaran akan Cherry dan Kenichi. Woah… gila!!! Anak SMA suka sama laki-laki yang udah punya anak!!!, kurang lebih seperti itu lah rasa penasaran saya. Saya pikir pasti akan seru, dan ternyata ceritanya memang seru.

Sebenarnya melihat tingkah Kenichi membuat saya berdecak sambil geleng-geleng kepala. Menurut saya Kenichi itu sangat ajaib, terlihat tenang tapi sebenarnya sedikit membuat khawatir. Tapi juga terlihat polos, walaupun saya kira hanya beberapa detik, saat melakukan penyakuan menyenai beberapa hal saat melamar Cherry. Dan saya sangat jengkel saat tante Jelita mulai bergelayut manja sama Kenichi. Yang saya tidak suka dari Kenichi, dia itu terlalu banyak melakukan skinship dengan tante Jelita. Membuatnya seolah-olah tidak berpendirian dan malah membuat Cherry menjauh.

Hal lain yang membuat saya salut adalah hubungan persahabatan antara Cherry dan Eva. Saya jadi menyadari bahwa sejauh apa pun kita telah menyimpang terlalu jauh, teman sejati akan selalu bersedia menunggu kita di persimpangan selanjutnya J Agak ngeri juga melihat tingkahnya Aidan yang lebih mirip psikopat, ternyata cinta memang bisa sebuta itu yaa… tapi syukurlah Eva terlepas juga dari Aidan.
Aku senang melihat kau berusaha memperjuangkan hal  yang kauanggap penting. Tidak semua orang mau melakukannya, tahu?
Setiap momen antara Cherry dan Kenichi selalu membuat saya geregetan. Saya semakin suka saat tahu siapa sebenarnya Kenichi :) dan kisah cinta diantara mereka itu, sebenarnya tentang secret admirer.
Selain itu, dibuku ini juga terdapat beberapa resep yang bisa dicoba di dapur. Saya saja yang jarang masuk dapur sampai tergiur oleh resepnya.


Diikutkan dalam:
- IRRC 2014
- Young Adult Reading Challange 2014

No comments:

Post a Comment