Pages

Sunday, August 17, 2014

[Book Review #22] The Chocolate Thief


Penulis: Laura Florand
Penerjemah: Veronica Sri Utami
Penerbit: Bentang Pustaka, 2013
Tebal: 414 halaman
ISBN: 6027888318
ISBN-13: 9786027888319
Harga: Rp 64.000,-
Rate: 4/5

Paris kota fashion, romantis, dan cokelat.
Namun, tidak untuk wanita Amerika sepertiku. Aku sudah tidak tahan lagi berjalan (sok) anggun dengan highheels ini. Menurutku, Paris juga bukan kota teromantis di dunia. Dan tolong catat, semua itu berawal dari Sylvain Marquis yang dengan sombongnya menolakku untuk bekerja sama.
Oh God! Apa dia tidak mengenaliku? Aku ini Cade Corey, pewaris tahta Corey Chocolate, perusahaan cokelat terbesar di Amerika. Oke, lihat saja... Memangnya hanya dia satu-satunya pembuat cokelat terbaik di dunia ini?!

***

Semua berawal saat Cade Corey–pewaris perusahan cokelat terbesar di Amerika, Corey Inc.–ingin turut berkontribusi untuk perusahan keluarganya  dengan membuat lini cokelat premium Paris. Demi memuluskan niatnya ini, Cade belajar bahasa Perancis sejak di bangku SMA hingga membuatnya fasih. Selain mempelajari bahasa Perancis, Cade juga mempelajari tentang coklat dan mencari tahu siapa saja chocolatier terbaik di dunia. Dan ternyata chocolatier itu berada di Paris, Sylvain Marquis. 


Cade menemui Sylvain Marquis, menawarkan pria itu untuk bekerjasama dengan perusahaannya untuk membuka pasar cokelat premium di Eropa dengan menggunakan nama Sylvain Marquis di bungkus coklat perusahaan Cade. Tentu saja Sylvain menolak mentah-mentah tawaran Cade. Dia merasa jika coklatnya terlalu berharga jika dibandingkan dengan coklat milik perusahaan keluarga Cade.

Jika cara baik-baik tidak mempan pada Sylvain–bahkan setelah Cade ikut dalam workshopnya–maka masih ada cara lain. Cade menemukan kunci atelier di saku jaket chef yang ia gunakan saat mengikuti workshop di atelier milik Sylvain, dan keberadaan kunci itu mampu membuat Cade berbuat sesuka hati.

Sebenarnya Cade dan Sylvain sudah saling tertarik satu sama lain sejak pertemuan pertama mereka, tapi keduanya masih terlalu gengsi. Apalagi setelah Sylvain tahu siapa Cade dan maksud kedatangannya, Sylvain semakin menjaga jarak dengan wanita itu. Sylvain tahu jika Cade sangat berpotensi melakukan apapun untuk mencapai niatnya, tapi tanpa dia sadari… mereka sudah semakin dekat. Berbagai macam kenekatan Cade semakin heboh saat salah satu reporter mengeluarkan artikel mengenai atelier Sylvain yang dimasuki oleh seorang pencuri!

***

Jalan ceritanya sangat menarik. Walaupun ending-nya mudah ketebak, tapi itu tidak membuat saya berhenti membacanya hingga halaman terakhir. Saya sangat menyukai karakter-karakter tokohnya, apalagi mengenai keluarga Cade. Obsesi kakek Cade pada bayam dan resep coklat membuat saya tertawa. Selain itu, kita juga dapat menambah kosa kata baru dalam bahasa Perancis.

Saya sangat puas dengan cara Laura mendeskripsikan mengenai coklat dan segala istilahnya :D dan sukses membuat produksi saliva saya meningkat karena tergiur oleh coklat-coklat itu! Bahkan saya membayangkan rasanya saat coklat itu meleleh di mulut saya uwoooo



Selain coklat, yang mampu membuat saya tercengang adalah kesensian orang Perancis pada orang Amerika. Walaupun Cade memiliki uang yang seakan tak ada habisnya dan merupakan pewaris perusahaan besarpi , tapi itu tidak menjamin dia akan diperlakukan dengan sangat baik oleh orang Perancis. Mengingat tingkah laku Cade membuat saya selalu terbahak hehe

4 bintang untuk Sylvain!!! he’s so sexy! lol

No comments:

Post a Comment