Penulis:
Karla M. Nashar
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Pertama, 2013
Tebal: 416 halaman
ISBN: 978-979-22-8976-3
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Pertama, 2013
Tebal: 416 halaman
ISBN: 978-979-22-8976-3
Rating: 4/5
“And what would you do, if I told
you I have no intention to kiss you?”
“Kurasa... aku akan membuatmu mengubah keputusanmu itu.”
Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.
Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.
Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.
Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?
Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...
Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?
Cring... cring... cring... Beware!
“Kurasa... aku akan membuatmu mengubah keputusanmu itu.”
Ketika Troy Mardian dan Gadis Parasayu yang saling membenci harus terbangun dalam keadaan bugil dengan memori kabur akan pernikahan mereka, reaksi pertama mereka adalah berteriak histeris. Mereka curiga jika semua keanehan itu berkaitan dengan wanita gipsi tua yang mereka tertawai pada acara ulang tahun kantor mereka.
Untunglah mimpi dan realita yang tumpang tindih mempermainkan akal sehat mereka itu segera berakhir, dan membawa mereka kembali ke dunia nyata. Kali ini Troy dan Gadis yakin semua keanehan yang mereka alami itu telah berakhir. Setidaknya demikian, hingga tugas kantor membawa mereka ke negara para Duke dan Duchess, Inggris.
Dalam penerbangan yang melewati turbulensi ekstrem dan nyaris merenggut nyawa, keduanya dipaksa berpikir ulang tentang perasaan masing-masing.
Meskipun mereka saling membenci sejak pandangan pertama, mungkinkah berbagai peristiwa aneh tersebut justru mengubah rasa tidak suka mereka menjadi cinta?
Dan ketika Troy dan Gadis mengira hidup mereka sudah mencapai puncak kebahagiaan tertinggi, nun jauh di sana, sayup-sayup suara gemerencing lonceng perak kecil milik si gipsi misterius kembali membelah pekatnya malam...
Lalu apa kira-kira yang akan terjadi pada Troy dan Gadis kali ini?
Cring... cring... cring... Beware!
***
Ada rasa kehilangan yang dirasakan
Troy saat ia bangun pagi dan tidak menemukan kehadiran Gadis di sekitarnya.
Walaupun mereka terombang-ambing antara dunia nyata dan dunia mimpi, dan dibuat
pusing karenanya. Tapi Troy akui jika ia sebenarnya sedikit berharap ‘kejadian
aneh’ itu terulang kembali.
Saat Troy dan Gadis ditunjuk oleh
perusahaan untuk mengikuti seminar di London, mimpi pun kembali berbenturan
dengan realitas mereka saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami turbulensi
pesawat. Mereka seolah berpindah ke rumah sakit tempat di mana Gadis melahirkan
sepasang bayi kembar. Mereka nampak begitu bahagia sampai suatu ketika bayi kembar
mereka berhenti bernapas, membuat Gadis merasa bersalah dan terserang depresi.
Hingga Gadis memutuskan untuk meninggalkan Troy. Tapi sebelum perpisahan itu
terjadi, mereka telah kembali ke realitas.
Gadis tidak menyangka jika ia akan
bertemu dengan mantan kekasih, Putra Surya Wibawa, saat mengikuti seminar di
London. Gadis tidak tahu jika Putra terjun di dunia farmasi sama sepertinya.
Seolah-olah pertemuan mereka belum cukup mengejutkan, Putra melamar Gadis!
Saat Putra pergi ke Prancis untuk urusan pekerjaan, Gadis dan Troy meninggalkan
London untuk mulai mencari Lyubitshka. Mereka menuju perdesaan Inggris dan
mengalami beberapa keanehan yang sulit untuk dijelaskan. Perjalanan mereka
berlanjut saat mereka harus menemui Lyubitshka di perkemahan para gipsi.
Banyak hal yang terjadi selama
perjalanan mencari wanita gipsi tua itu, dan Troy tidak pernah pernah menyadari
jika sebenarnya ia pernah bertemu Lyubitshka, bahkan sebelum wanita gipsi itu
diundang oleh perusahaannya. Semuanya terasa… hanya sekedar menunggu timing yang tepat bagi Lyubitshka.
***
Lyubitshka. Wanita gipsi tua itu seperti orang yang memegang kunci dalam novel ini. Troy dan Gadis sangat memerlukannya untuk meluruskan semua kejadian aneh yang menghantam ingatan dan realitas mereka. Aaaaa sequel dari Love, Hate, and Hocus-Pocus ini sangat menyenangkan!!!
Memang sebagian besar halaman di
novel ini dihabiskan untuk menjelaskan perjalanan Troy dan Gadis selama mencari
Lyubitshka. Tapi saya tidak keberatan dengan itu semua :D karena apa? Karena
selama di perjalanan Troy dan Gadis sangat so sweet~ bukan so sweet banget sih,
tapi kebersamaan mereka, mereka yang semakin saling mengenal lebih dalam, dan
tentang mereka yang saling membutuhkan :)
Cover novel ini senada dengan
cover baru novel ertamanya, sama-sama bernuansa putih dan eye-catching.
Sepanjang saya membaca novel ini, saya merasa ikut menjelajah tempat-tempat di
Inggris. Belum lagi, penggambaran perkemahan gipsi oleh Karla M. Nashar, WOW
sekali! Menambah pengetahuan tentang
gipsi.
Oh iya, selain Putra… di novel ini juga muncul mantan
kekasih Troy tapi saya lupa namanya. Dia bahkan sampai nyusul Troy ke Inggris!
Hmm… tapi dulu Gadis putus dengan Putra secara baik-baik, karena mereka nggak
bisa LDR saat Putra akan melanjutkan kuliah di luar negeri. Ayo tebak akhirnya
sendiri :D
Terus tentang kenyataan bahwa
Lyubitshka pernah bertemu dan mengenal Troy bahkan sebelum dia diundang oleh
perusahaan tempat Troy dan Gadis bekerja. Menakjubkan.
Saya sangat menyukai kebersamaan
Troy dan Gadis di novel ini dan mengenai
ending-nya sendiri saya tidak masalah. Walaupun menurut beberapa orang
ending-nya masih menggantung, tapi bagi saya cukup kok. Cukup untuk membuat
saya tersenyum-senyum :)
4 bintang karena Troy dan Gadis
membuat saya jatuh cinta!!
Diikutkan dalam:
- IRRC 2014
No comments:
Post a Comment